From : http://fajarhargunaep.wordpress.com/2009/06/17/sebab-kemenangan-umat-islam/
Umar ra. telah melantik Atbah bin Ghazwan sebagai panglima perang pasukan Muslimin di dalam peperangan melawan Parsi. Pada ketika itu beliau telah memberikan perintah.
“Senantiasalah menjaga ketaqwaan sedapat-dapatnya. Berhati-hatilah menjalankan keadilan apabila memberi keputusan. Kerjakan sholat pada waktu yang ditentukan dan berzikirlah memuji Allah sebanyak-banyaknya dan selalu”.
Satu ketika terdapat seorang tawanan Romawi di dalam penjagaan orang-orang Islam. Terjadi satu keadaan dimana dia telah dapat meloloskan diri dan lari. Raja Heraklius bertanya kepadanya mengenai keadaan orang-orang Islam dengan mendalamnya supaya seluruh kehidupan mereka nampak jelas dihadapannya. tawanan ini juga melaporkan perkara yang sama dan menerangkan bahwa orang-orang itu adalah ahli ibadat diwaktu malam dan kesatria (da’i) disiang harinya. Orang-orang Islam itu juga tidak mengambil sesuatu walaupun daripada Dhimmi (orang-orang kafir yang dibawah lindungan mereka) tanpa membayar harganya dan apabila mereka berjumpa, mereka memberi dan menjawab salam. Heraklius menjawab dengan cepat dan tajam bahwasanya jikalau laporan itu benar dan tepat, maka mereka akan menjadi raja-raja bagi kerajaan Heraklius.
Heraklius mempunyai jumlah tentera yang sangat banyak sedangkan jumlah orang-orang Islam sangat terbatas. Amr bin al-’As ra. memberitahu Abu Bakar Siddiq ra. mengenai keadaan tersebut. Sebagai jawabannya Abu Bakar ra. menulis:
“Kamu orang-orang Islam tidak akan dapat dikalahkan karena jumlah yang kecil. Kamu pasti dapat dikalahkan walaupun mempunyai jumlah yang banyak melebihi jumlah musuh jikalau kamu terlibat didalam dosa-dosa”.
Al-Baihaqy mentakhrijkan dari jalan Al-Waqidy, dari Abu-Hurairah ra., dia berkata, “Aku ikut dalam perang Mu’tah. Ketika jarak antara kami dan orang-orang musyrik semakin dekat, kami bisa melihat jumlah pasukan yang amat banyak, membawa persenjataan lengkap, tameng, mengenakan pakaian sutra dan perhiasan emas.
Tsabit bin Arqam ra. berkata saat melihatku membelalakkan mata, “Wahai Abu Hurairah, sepertinya engkau sedang melihat pasukan yang besar.“
“Benar”, jawabku.
Dia berkata, “Engkau tidak bergabung bersama kami di Badr. Kami menang saat itu bukan karena jumlah kami yang banyak”.
(Al-Bidayah 4:244, Al-Ishabah 1:190)
Ahmad bin Marwan bin Maliky di dalam Al-Mujalasah, dari Abu Ishaq, dia berkata, “Tidak ada musuh yang bertahan lama jika berperang melawan para sahabat.
Ketika Heraklius tiba di Anthokia setelah pasukan Romawi dikalahkan pasukan Muslimin, dia bertanya, “Beritahukan kepadaku tentang orang-orang yang menjadi lawan kalian dalam peperangan. Bukankah mereka manusia seperti kalian?”
Mereka menjawab, “Ya”.
“Apakah kalian yang lebih banyak jumlahnya ataukah mereka?”
“Kamilah yang lebih banyak jumlahnya dimanapun kami saling berhadapan”.
“Lalu mengapa kalian bisa dikalahkan?”
Seseorang yang dianggap paling tua menjawab, “Karena mereka biasa shalat di malam hari, berpuasa di siang hari, menepati janji, menyuruh kepada kebajikan, mencegah dari kemungkaran dan saling berbuat adil di antara sesamanya. Sementara kami suka minum arak, berzina, melakukan hal-hal yang haram, melanggar janji, suka marah, berbuat semena-mena, menyuruh kepada kebencian, melarang hal-hal yang diridhai Allah dan berbuat kerusakan di bumi”.
Heraklius berkata, “Engkau membuatku percaya”.
b(Al-Bidayah 7:15, Ibnu Asakir 1:143)

Selasa, 02 Maret 2010
Senin, 01 Maret 2010
Usaha Dakwah,Usaha Rayap
from : http://fajarhargunaep.wordpress.com/2009/01/26/usaha-dakwah-usaha-rayap/
Sunday Times London menulis artikel tentang pergerakan dakwah terbesar (orang-orang biasa memberi nama harakatul iman, usaha dakwah tabligh atau jamaah tabligh) yang akan membuat kompleks masjid yang berukuran gigantic, yang akan menjadi markas dakwah di London, di atas area tanah seluas 10 hektar disebuah kota Newham, yang berjarak kurang lebih 500 yards dari stadion Olympic 2012. Masjid ini juga menggunakan pembangkit listrik tekhnologi wind turbine minarets and tidal power (kincir angin dan kincir di dalam air), sepertinya memang sudah dipersiapkan untuk menghadapi jaman kekacauan kedepan yang kasat mata adalah habisnya bahan bakar minyak. Masjid yang direncanakan mampu menampung 40.000 bahkan sampai dengan 70.000 jemaah apabila berhasil mendapatkan legalitas dari pemerintah setempat. Jumlah ini hanya beda 10.000 lebih sedikit dengan daya tampung stadion Olympic di sebelahnya. Dapat dipastikan akan menjadi tempat ibadah terbesar di Eropa, yang Insya Allah akan terselesaikan pada tahun 2012.
Ya, diperlukan sebuah areal yang munasib dan luas untuk aktifitas usaha dakwah ini mengingat hari demi hari jumlah muslim di Inggris dan Eropa semakin bertambah, dan jumlah kaum muslimin yang telah ambil bagian dalam usaha dakwah ini semakin meningkat pesat. Pada tahun 2007 mencapai angka 57.000.000 umat muslim, dan sebanyak 2.8 juta yang bermukim di Inggris. Pada setiap Ijtima’ (pertemuan tahunan umat Islam seluruh dunia) diberbagai negara dan benua dengan waktu pengadaan hanya 3 hari, jemaah ini mampu menghadirkan 6 sampai 10 Juta umat muslim dari seluruh penjuru dunia, dan mengeluarkan sedikitnya 100.000 rombongan dakwah, belum lagi jumlah ratusan hingga ribuan jama’ah yang setiap harinya dikeluarkan dari setiap negara yang masing-masing mempunyai markaz dakwah untuk berdakwah dengan membawa akhlak, sunnah dan adab-adab Rasulullah SAW keseluruh pelosok bumi hingga ke pulau-pulau terpencil sekalipun.
Usaha ini adalah usaha dakwah Rasulullah SAW yang telah lama mati dan ditinggalkan, yang kemudian dihidupkan kembali oleh maulana Muhammad Ilyas (rah.), yang ingin menyebarkan kesadaran akhlakul kharimah Rasulullah SAW dengan mengutamakan persatuan antara umat muslim di seluruh dunia dan berjanji bahwa hanya dengan mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah SAW, umat Islam akan memperoleh kejayaan. Dalam kurun waktu 80 tahun, diantara berbagai tudingan pahit, hinaan, kecaman bahkan fitnah, jemaah ini mampu berkembang demikian pesatnya dengan pertolongan Allah SWT. Pahit memang, namun kenyataan itulah yang harus diterima dalam kerja dakwah cara nabi (minhajin nubuwwah). Dan seluruh pekerja-pekerja dakwah tabligh pun sudah sangat terbiasa dengan perlakuan tersebut sehingga selalu menerimanya sebagai sebagai bagian dari tarbiyah Allah SWT guna meningkatkan ghirah dakwah, yaitu menjadikan dakwah maksud hidup, hidup untuk dakwah, dakwah sampai mati dan mati dalam dakwah. Dalam menghadapi fitnah dan celaan, tidak ada satu buku putih-pun dikeluarkan oleh ulama-ulama yang terlibat dalam usaha dakwah ini. Atau klarifikasi apalagi jumpa pers. Karena usaha ini adalah usaha dengan cara nabi dimana mengutamakan : Gerak (qadam) bukan Tulisan (qalam), Persatuan (Ittihad) bukan Perpecahan (Ikhtilaf), Senyap-senyap (Istitar) bukan Gembar-Gembor (Isytihar), Kabar gembira (Tabsyir) bukan kabar buruk (tanfir).
Jamaah ini memiliki sifat ketaatan kepada amir atau pimpinan yang luar biasa (sami’na wa ato’na). Jamaah ini memiliki satu fikir, satu tujuan, satu gerak dan satu cara dalam dakwah, keseluruhannya berdasarkan tertib dakwah yang sama di seluruh dunia. Seorang ulama pernah mengatakan bahwa jamaah ini adalah satu-satunya jamaah yang saat ini paling siap ketika ada panggilan jihad dari khalifah. Jamaah ini sudah terbiasa meninggalkan keluarga untuk beberapa waktu lamanya, dan terbiasa dengan medan pegunungan, lautan, sungai, kepulauan bahkan keluar masuk hutan.
Kasat mata mereka memang kelihatan lemah sekali. Sungguh suatu ironi yang luar biasa apabila jamaah dakwah ini harus dihadapkan dengan tentara-tentara kafir dan musuh Islam dengan keterampilan perang dan teknologi senjata-senjata yang demikian canggihnya. Hanya ejekan dan bahan tertawaan saja yang akan diterima oleh jamaah ini. Sungguh bagaikan David yang melawan Goliath. Mereka juga sering diremehkan karena tidak berpolitik. Bagi jamaah ini berpolitik yang benar bukanlah berdasarkan kepada kepentingan golongan saja sehingga menimbulkan perpecahan sesama muslim karena beda kepentingan, tetapi ”politik” yang sesungguhnya adalah ”politik” cara nabi bagaimana menimbulkan persatuan dan kasih sayang seluruh umat di seluruh alam, dan bagaimana seluruh umat (dari zaman nabi Adam hingga bayi terakhir yang lahir di dunia) selamat dari siksa neraka.
Lalu dimana kekuatannya? Dari ketentaraankah, atau perekonomian, atau teknologi, atau kancah politik praktis? Amalan agama yang sempurna dengan diiringi kerendahan hati & ke-tawajuhan hanya pada Allah beserta Rasul-Nya sajalah yang menjadi kekuatan dan ”senjata” yang amat sangat Dahsyat, dan yang amat sangat ditakuti oleh musuh-musuh islam. Bagaikan rayap-rayap kecil yang terlihat ”tak berdaya” yang akan mampu menumbangkan pohon-pohon besar dari kecongkakan musuh-musuh Islam. Hal ini sejalan dengan sejarah Rasulullah SAW dan Para Sahabat R.A. yang mampu mengislamkan bangsa besar Persia dan Romawi dengan mengetuk pintu rakyatnya satu demi satu dengan membawa akhlakul kharimah. Kalau rakyatnya sudah mayoritas Islam, pemerintahnya dapat berbuat apa?
Bahkan bila seluruh musuh-musuh Islam bermaksud menghancurkan dan mem-bom markaz dakwah tabligh maka hanya usaha yang sia-sia belaka. Markaz dakwah tabligh tersebar hingga ke pelosok-pelosok kampung diseluruh penjuru dunia, ada halaqoh-halaqoh-nya dan muhallah-muhallah di bawahnya. Dan bahkan rumah-rumah seluruh ahli dakwah telah hidup amalan masjid nabawi (hidup amal dakwah, ta’lim, zikir ibadah dan khidmat) sehingga merupakan madrasah iman dan amal yang Insya Allah dijaga oleh para malaikat-malaikat Allah SWT. Kalau pun terjadi situasi darurat maka halaqoh manapun bisa dijadikan markaz pusat. Butuh berapa ton TNT & C4 ataupun mungkin berapa banyak tangki Uranium yang akan dihabiskan untuk membom markaz dakwah tabligh? Ada satu kargozari (laporan perjuangan) bahwa telah ada satu upaya dari musuh Islam untuk mem-bom markaz dakwah yang terletak di Nizamuddin, namun upaya tersebut telah gagal total.
Wallahu ’alam.
Sunday Times London menulis artikel tentang pergerakan dakwah terbesar (orang-orang biasa memberi nama harakatul iman, usaha dakwah tabligh atau jamaah tabligh) yang akan membuat kompleks masjid yang berukuran gigantic, yang akan menjadi markas dakwah di London, di atas area tanah seluas 10 hektar disebuah kota Newham, yang berjarak kurang lebih 500 yards dari stadion Olympic 2012. Masjid ini juga menggunakan pembangkit listrik tekhnologi wind turbine minarets and tidal power (kincir angin dan kincir di dalam air), sepertinya memang sudah dipersiapkan untuk menghadapi jaman kekacauan kedepan yang kasat mata adalah habisnya bahan bakar minyak. Masjid yang direncanakan mampu menampung 40.000 bahkan sampai dengan 70.000 jemaah apabila berhasil mendapatkan legalitas dari pemerintah setempat. Jumlah ini hanya beda 10.000 lebih sedikit dengan daya tampung stadion Olympic di sebelahnya. Dapat dipastikan akan menjadi tempat ibadah terbesar di Eropa, yang Insya Allah akan terselesaikan pada tahun 2012.
Ya, diperlukan sebuah areal yang munasib dan luas untuk aktifitas usaha dakwah ini mengingat hari demi hari jumlah muslim di Inggris dan Eropa semakin bertambah, dan jumlah kaum muslimin yang telah ambil bagian dalam usaha dakwah ini semakin meningkat pesat. Pada tahun 2007 mencapai angka 57.000.000 umat muslim, dan sebanyak 2.8 juta yang bermukim di Inggris. Pada setiap Ijtima’ (pertemuan tahunan umat Islam seluruh dunia) diberbagai negara dan benua dengan waktu pengadaan hanya 3 hari, jemaah ini mampu menghadirkan 6 sampai 10 Juta umat muslim dari seluruh penjuru dunia, dan mengeluarkan sedikitnya 100.000 rombongan dakwah, belum lagi jumlah ratusan hingga ribuan jama’ah yang setiap harinya dikeluarkan dari setiap negara yang masing-masing mempunyai markaz dakwah untuk berdakwah dengan membawa akhlak, sunnah dan adab-adab Rasulullah SAW keseluruh pelosok bumi hingga ke pulau-pulau terpencil sekalipun.
Usaha ini adalah usaha dakwah Rasulullah SAW yang telah lama mati dan ditinggalkan, yang kemudian dihidupkan kembali oleh maulana Muhammad Ilyas (rah.), yang ingin menyebarkan kesadaran akhlakul kharimah Rasulullah SAW dengan mengutamakan persatuan antara umat muslim di seluruh dunia dan berjanji bahwa hanya dengan mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah SAW, umat Islam akan memperoleh kejayaan. Dalam kurun waktu 80 tahun, diantara berbagai tudingan pahit, hinaan, kecaman bahkan fitnah, jemaah ini mampu berkembang demikian pesatnya dengan pertolongan Allah SWT. Pahit memang, namun kenyataan itulah yang harus diterima dalam kerja dakwah cara nabi (minhajin nubuwwah). Dan seluruh pekerja-pekerja dakwah tabligh pun sudah sangat terbiasa dengan perlakuan tersebut sehingga selalu menerimanya sebagai sebagai bagian dari tarbiyah Allah SWT guna meningkatkan ghirah dakwah, yaitu menjadikan dakwah maksud hidup, hidup untuk dakwah, dakwah sampai mati dan mati dalam dakwah. Dalam menghadapi fitnah dan celaan, tidak ada satu buku putih-pun dikeluarkan oleh ulama-ulama yang terlibat dalam usaha dakwah ini. Atau klarifikasi apalagi jumpa pers. Karena usaha ini adalah usaha dengan cara nabi dimana mengutamakan : Gerak (qadam) bukan Tulisan (qalam), Persatuan (Ittihad) bukan Perpecahan (Ikhtilaf), Senyap-senyap (Istitar) bukan Gembar-Gembor (Isytihar), Kabar gembira (Tabsyir) bukan kabar buruk (tanfir).
Jamaah ini memiliki sifat ketaatan kepada amir atau pimpinan yang luar biasa (sami’na wa ato’na). Jamaah ini memiliki satu fikir, satu tujuan, satu gerak dan satu cara dalam dakwah, keseluruhannya berdasarkan tertib dakwah yang sama di seluruh dunia. Seorang ulama pernah mengatakan bahwa jamaah ini adalah satu-satunya jamaah yang saat ini paling siap ketika ada panggilan jihad dari khalifah. Jamaah ini sudah terbiasa meninggalkan keluarga untuk beberapa waktu lamanya, dan terbiasa dengan medan pegunungan, lautan, sungai, kepulauan bahkan keluar masuk hutan.
Kasat mata mereka memang kelihatan lemah sekali. Sungguh suatu ironi yang luar biasa apabila jamaah dakwah ini harus dihadapkan dengan tentara-tentara kafir dan musuh Islam dengan keterampilan perang dan teknologi senjata-senjata yang demikian canggihnya. Hanya ejekan dan bahan tertawaan saja yang akan diterima oleh jamaah ini. Sungguh bagaikan David yang melawan Goliath. Mereka juga sering diremehkan karena tidak berpolitik. Bagi jamaah ini berpolitik yang benar bukanlah berdasarkan kepada kepentingan golongan saja sehingga menimbulkan perpecahan sesama muslim karena beda kepentingan, tetapi ”politik” yang sesungguhnya adalah ”politik” cara nabi bagaimana menimbulkan persatuan dan kasih sayang seluruh umat di seluruh alam, dan bagaimana seluruh umat (dari zaman nabi Adam hingga bayi terakhir yang lahir di dunia) selamat dari siksa neraka.
Lalu dimana kekuatannya? Dari ketentaraankah, atau perekonomian, atau teknologi, atau kancah politik praktis? Amalan agama yang sempurna dengan diiringi kerendahan hati & ke-tawajuhan hanya pada Allah beserta Rasul-Nya sajalah yang menjadi kekuatan dan ”senjata” yang amat sangat Dahsyat, dan yang amat sangat ditakuti oleh musuh-musuh islam. Bagaikan rayap-rayap kecil yang terlihat ”tak berdaya” yang akan mampu menumbangkan pohon-pohon besar dari kecongkakan musuh-musuh Islam. Hal ini sejalan dengan sejarah Rasulullah SAW dan Para Sahabat R.A. yang mampu mengislamkan bangsa besar Persia dan Romawi dengan mengetuk pintu rakyatnya satu demi satu dengan membawa akhlakul kharimah. Kalau rakyatnya sudah mayoritas Islam, pemerintahnya dapat berbuat apa?
Bahkan bila seluruh musuh-musuh Islam bermaksud menghancurkan dan mem-bom markaz dakwah tabligh maka hanya usaha yang sia-sia belaka. Markaz dakwah tabligh tersebar hingga ke pelosok-pelosok kampung diseluruh penjuru dunia, ada halaqoh-halaqoh-nya dan muhallah-muhallah di bawahnya. Dan bahkan rumah-rumah seluruh ahli dakwah telah hidup amalan masjid nabawi (hidup amal dakwah, ta’lim, zikir ibadah dan khidmat) sehingga merupakan madrasah iman dan amal yang Insya Allah dijaga oleh para malaikat-malaikat Allah SWT. Kalau pun terjadi situasi darurat maka halaqoh manapun bisa dijadikan markaz pusat. Butuh berapa ton TNT & C4 ataupun mungkin berapa banyak tangki Uranium yang akan dihabiskan untuk membom markaz dakwah tabligh? Ada satu kargozari (laporan perjuangan) bahwa telah ada satu upaya dari musuh Islam untuk mem-bom markaz dakwah yang terletak di Nizamuddin, namun upaya tersebut telah gagal total.
Wallahu ’alam.
Da'wah wa Tabligh Wali songo
Assalaamu’alaykum
Para Walisoongo mempunyai semboyan yang terekam hingga saat ini adalah :
1. Ngluruk Tanpo Wadyo Bolo / Tanpo pasukan tentara : Berdakwah dan berkeliling kedaerah lain tanpa membawa pasukan. Jangan yakin dengan banyaknya jumlah kita,…..yakin dengan pertolongan Allah swt.
2. Mabur Tanpo Lar/Terbang tanpa Sayap : Kita bergerak jumpa umat…dari orang ke orang…. jumpa ke rumah-rumah mereka ..Pergi kedaerah nan jauh walaupun tanpa asbab/ sebab yang nampak.
3. Mletik Tanpo Sutang/Meloncat Tanpa Kaki : Pergi kedaerah yang sulit dijangkau seperti gunung-gunung juga tanpa sebab yang kelihatan. Niat untuk dakwah keseluruh alam, Allah swt yg berangkatkan kita bukan asbab-asbab dunia seperti harta dsb…
4. Senjoto Kalimosodo : Kemana-mana hanya membawa kebesaran Allah SWT. selalu mendakwahkan kalimat iman, mengajak umat pada iman dan amal salih….(Kalimosodo : Kalimat Shahadat)
5. Digdoyo Tanpo Aji : Walaupun dimarahi, diusir, dicaci maki bahkan dilukai fisik, perasaan dan mentalnya namun mereka seakan-akan seperti orang yang tidak mempan diterjang bermacam-macam senjata. Kita dakwah, Allah swt akan Bantu (jika kalian Bantu Agama Allah, maka pasti Allah akan tolong kalian dan Allah akan menangkan kalian)
6. Perang Tanpo tanding : Dalam memerangi nafsunya sendiri dan mengajak orang lain supaya memerangi nafsunya. Tidak pernah berdebat atau bertengkar. dakwah dengan hikmah, kata-kata yg sopan, ahlaq yg mulia dan doa menangis-menangis pada Allah agar umat yg kita jumpai dan umat seluruh alam dapat hidayah….bukan dengan kekerasan…. Nabi saw bersabda yg maknanya kurang lebih : ‘Haram memerangi suatu kaum sebelum kalian berdakwah (berdakwah dgn hikmah) kepada mereka”
7. Menang Tanpo Ngesorake/Merendahkan : Mereka ini walaupun dengan orang yang senang, membenci, mencibir, dan lain-lain akan tetap mengajak dan akhirnya yang diajak bisa mengikuti usaha agama dan tidak merendahkan, mengkritik dan membanding-bandingkan, mencela orang lain bahkan tetap melihat kebaikannya.
8. Mulyo Tanpo Punggowo : Kemuliaan hanya dalam Iman dan Amalan agama bukan dengan banyaknya pengikut. Dimulyakan, disambut, dihargai, diberi hadiah, diperhatikan, walaupun mereka sebelumnya bukan orang alim ulama, bukan pejabat, bukan sarjana ahli tetapi karena menjadi Da’i yang menjadikan dakwah maksud dan tujuan hidup, maka Allah swt muliakan mereka.
9. Sugih Tanpo Bondo : Mereka akan merasa kaya dalam hatinya. Keinginan bisa kesampaian terutama keinginan menghidupkan sunnah Nabi, bisa terbang kesana kemari dan keliling dunia melebihi orang terkaya didunia. Jangan yakin pada harta….kebahagiaan dalam agama, dakwah jangan bergantung dgn harta
10. Kuncara Tanpo Woro-woro : Menyebar, terkenal tanpa gembar-gembor, propaganda, iklan-iklan dsb
artinya bergerak terus jumpa umat, kerja untuk umat, kerja untuk Agama dengan ikhlas karena mengharap Ridho Allah swt, tidak perlu disiar-siarkan atau di umum-umumkan. Allah sajalah yang menilai perjuangan kita.
Pesan Walisongo Sunan Kalijogo adalah :
1. Yen kali ilang kedunge : jika sungai sudah mulai kering… jika sumber air sudah mulai kering.. maksudnya jika para alim ulama sumber ilmu sudah mulai wafat satu persatu…maka ini alamat bahwa dunia mau di-Qiamatkan Allah SWT. Ulama ditamsilkan seperti air yang menghidupkan hati2 manusia yang gelap tanpa cahaya hidayah..
2. Yen pasar ilang kumandange : Jika pasar sudah mulai diam.. maksudnya jika perdagangan sudah tidak dengan tawar-menawar karena banyaknya mall dan pasar swalayan yang berdiri. kata orang2 tua kita dahulunya semua pasar memakai sistem tawar menawar sehingga suaranya begitu keras terdengar dari kejauhan seperti suara lebah yang mendengung.. ini kalo aku boleh beri istilah adalah adanya kehangatan dalam social relationship dalam masyarakat.. tapi sekarang sudah hilang…biarpun kita sering ke plasa atau ke supermarket ratusan kali kita tidak kenal para pelayan dan cashier di tempat itu..
3. Yen wong wadon ilang wirange : Jika wanita sudah tidak punya rasa malu……Belum menutup auratnya, dsb
4. Enggal-enggal topo lelono njajah deso milangkori ojo bali sakdurunge patang sasi, enthuk wisik soko Hyang Widi : Bermujahadah, susah payah berkelana dalam perjalanan ruhani guna memperbaiki diri atau perjalanan fisabilillah menjelajahi desa-desa/ negara-negara, menghitung pintu (bersilaturahim) jangan pulang2 sebelum selesai program 4 (empat) bulan, cari petunjuk, hidayah dan kepahaman agama dari Dzat yang Maha Kuasa..
Semoga bermanfaat… Wallahu’alam
Wassalaamu’alaykum
Para Walisoongo mempunyai semboyan yang terekam hingga saat ini adalah :
1. Ngluruk Tanpo Wadyo Bolo / Tanpo pasukan tentara : Berdakwah dan berkeliling kedaerah lain tanpa membawa pasukan. Jangan yakin dengan banyaknya jumlah kita,…..yakin dengan pertolongan Allah swt.
2. Mabur Tanpo Lar/Terbang tanpa Sayap : Kita bergerak jumpa umat…dari orang ke orang…. jumpa ke rumah-rumah mereka ..Pergi kedaerah nan jauh walaupun tanpa asbab/ sebab yang nampak.
3. Mletik Tanpo Sutang/Meloncat Tanpa Kaki : Pergi kedaerah yang sulit dijangkau seperti gunung-gunung juga tanpa sebab yang kelihatan. Niat untuk dakwah keseluruh alam, Allah swt yg berangkatkan kita bukan asbab-asbab dunia seperti harta dsb…
4. Senjoto Kalimosodo : Kemana-mana hanya membawa kebesaran Allah SWT. selalu mendakwahkan kalimat iman, mengajak umat pada iman dan amal salih….(Kalimosodo : Kalimat Shahadat)
5. Digdoyo Tanpo Aji : Walaupun dimarahi, diusir, dicaci maki bahkan dilukai fisik, perasaan dan mentalnya namun mereka seakan-akan seperti orang yang tidak mempan diterjang bermacam-macam senjata. Kita dakwah, Allah swt akan Bantu (jika kalian Bantu Agama Allah, maka pasti Allah akan tolong kalian dan Allah akan menangkan kalian)
6. Perang Tanpo tanding : Dalam memerangi nafsunya sendiri dan mengajak orang lain supaya memerangi nafsunya. Tidak pernah berdebat atau bertengkar. dakwah dengan hikmah, kata-kata yg sopan, ahlaq yg mulia dan doa menangis-menangis pada Allah agar umat yg kita jumpai dan umat seluruh alam dapat hidayah….bukan dengan kekerasan…. Nabi saw bersabda yg maknanya kurang lebih : ‘Haram memerangi suatu kaum sebelum kalian berdakwah (berdakwah dgn hikmah) kepada mereka”
7. Menang Tanpo Ngesorake/Merendahkan : Mereka ini walaupun dengan orang yang senang, membenci, mencibir, dan lain-lain akan tetap mengajak dan akhirnya yang diajak bisa mengikuti usaha agama dan tidak merendahkan, mengkritik dan membanding-bandingkan, mencela orang lain bahkan tetap melihat kebaikannya.
8. Mulyo Tanpo Punggowo : Kemuliaan hanya dalam Iman dan Amalan agama bukan dengan banyaknya pengikut. Dimulyakan, disambut, dihargai, diberi hadiah, diperhatikan, walaupun mereka sebelumnya bukan orang alim ulama, bukan pejabat, bukan sarjana ahli tetapi karena menjadi Da’i yang menjadikan dakwah maksud dan tujuan hidup, maka Allah swt muliakan mereka.
9. Sugih Tanpo Bondo : Mereka akan merasa kaya dalam hatinya. Keinginan bisa kesampaian terutama keinginan menghidupkan sunnah Nabi, bisa terbang kesana kemari dan keliling dunia melebihi orang terkaya didunia. Jangan yakin pada harta….kebahagiaan dalam agama, dakwah jangan bergantung dgn harta
10. Kuncara Tanpo Woro-woro : Menyebar, terkenal tanpa gembar-gembor, propaganda, iklan-iklan dsb
artinya bergerak terus jumpa umat, kerja untuk umat, kerja untuk Agama dengan ikhlas karena mengharap Ridho Allah swt, tidak perlu disiar-siarkan atau di umum-umumkan. Allah sajalah yang menilai perjuangan kita.
Pesan Walisongo Sunan Kalijogo adalah :
1. Yen kali ilang kedunge : jika sungai sudah mulai kering… jika sumber air sudah mulai kering.. maksudnya jika para alim ulama sumber ilmu sudah mulai wafat satu persatu…maka ini alamat bahwa dunia mau di-Qiamatkan Allah SWT. Ulama ditamsilkan seperti air yang menghidupkan hati2 manusia yang gelap tanpa cahaya hidayah..
2. Yen pasar ilang kumandange : Jika pasar sudah mulai diam.. maksudnya jika perdagangan sudah tidak dengan tawar-menawar karena banyaknya mall dan pasar swalayan yang berdiri. kata orang2 tua kita dahulunya semua pasar memakai sistem tawar menawar sehingga suaranya begitu keras terdengar dari kejauhan seperti suara lebah yang mendengung.. ini kalo aku boleh beri istilah adalah adanya kehangatan dalam social relationship dalam masyarakat.. tapi sekarang sudah hilang…biarpun kita sering ke plasa atau ke supermarket ratusan kali kita tidak kenal para pelayan dan cashier di tempat itu..
3. Yen wong wadon ilang wirange : Jika wanita sudah tidak punya rasa malu……Belum menutup auratnya, dsb
4. Enggal-enggal topo lelono njajah deso milangkori ojo bali sakdurunge patang sasi, enthuk wisik soko Hyang Widi : Bermujahadah, susah payah berkelana dalam perjalanan ruhani guna memperbaiki diri atau perjalanan fisabilillah menjelajahi desa-desa/ negara-negara, menghitung pintu (bersilaturahim) jangan pulang2 sebelum selesai program 4 (empat) bulan, cari petunjuk, hidayah dan kepahaman agama dari Dzat yang Maha Kuasa..
Semoga bermanfaat… Wallahu’alam
Wassalaamu’alaykum
Kapolda berda'wah
From : http://fajarhargunaep.wordpress.com/2009/03/16/dakwah-kapolda/ (dng sedikit tambahan)

Surabaya - Kapolda Jatim baru ternyata mempunyai instruksi unik untuk anak buahnya. Mantan Kapolda Kalimantan Selatan yang memang dikenal agamis tersebut, menginstruksikan sholat berjamaah bagi seluruh anggota polisi yang berada di wilayah Polda Jawa Timur.
Dalam pidato usai pelantikan atas dirinya, Brigjen Pol Anton Bachrul Alam mengatakan bahwa untuk menciptakan suasana sejuk dan damai di Jawa Timur, maka masyarakatnya harus taat beribadah, dan itu dimulai dalam tubuh kepolisian.
“Agar Jawa Timur sejuk, ibadah harus ditegakkan, bagi yang muslim, harus sholat berjamaah,” ujar Anton dalam pidatonya kepada anggota Mapolda Jatim beberapa waktu lalu.
Rupanya instruksi sholat berjamaah tersebut ditindak lanjuti secara serius oleh Anton, hal ini dibuktikan dengan ajakan sholat berjamaah melalui pengeras suara setiap kali waktu sholat di lingkungan Mapolda Jatim. Bunyi ajakan sholat tersebut kurang lebih sebagai berikut.
“Kepada setiap anggota Polda Jatim, sesuai atensi Kapolda, bagi yang beragama Islam, diharap sholat berjamaah di Masjid Nurul Huda (kompleks Polda Jatim) dan tinggalkan segala bentuk aktivitas, tertanda karo ops Mapolda Jatim”.
Ajakan tersebut ternyata sangat berpengaruh, Masjid Nurul Huda kompleks Mapolda Jatim yang biasanya sepi, dari pantauan beritajatim.com tadi siang sewaktu sholat Dzuhur, Selasa (24/02/2009), terlihat penuh hingga ke halaman depan masjid.



Tak hanya menginstruksikan sholat saja, Anton juga memerintahkan seluruh anggotanya, baik yang beragama Islam maupun beragama lain untuk meninggalkan aktivitas pekerjaannya sepuluh menit sebelum waktu sholat untuk berbondong-bondong ke Masjid. Sedangkan bagi yang beragama lain, diharapkan untuk berkumpul di suatu tempat dan melakukan doa atau ibadah menurut ajarannya.
Selain perintah sholat, Anton juga memerintahkan seluruh anak buahnya baik yang ada di Mapolda Jatim maupun jajaran untuk melakukan baca Al Quran sebanyak 30 juz (khatam) setiap harinya sehabis sholat subuh.
Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Puji Astuti, Puji membenarkan bahwa instruksi kapolda mengenai sholat dan baca Al Quran tersebut memang sedang giat dilakukan oleh anggota polisi di seluruh jajaran Polda Jatim.
“Ya, kita memang sedang giat menjalankan kegiatan keagamaan,” ujar Puji saat ditemui di Mapolda Jatim jalan A Yani Surabaya, Selasa (24/2/2009).
Instruksi Anton untuk segera meninggalkan aktivitas ketika memasuki waktu sholat tersebut tidak hanya kepada anak buahnya saja, Anton sendiri juga melakukan hal yang sama, ini bisa dibuktikan ketika acara serah terima jabatan sebagai kapolda beberapa waktu lalu, Anton bersama Kapolda lama Irjen Pol Herman S Sumawireja meninggalkan acara sejenak, ketika sudah tiba waktu sholat Ashar dan melaksanakan sholat berjamaah di Masjid Nurul Huda kompleks Mapolda Jatim.

Surabaya - Kapolda Jatim baru ternyata mempunyai instruksi unik untuk anak buahnya. Mantan Kapolda Kalimantan Selatan yang memang dikenal agamis tersebut, menginstruksikan sholat berjamaah bagi seluruh anggota polisi yang berada di wilayah Polda Jawa Timur.
Dalam pidato usai pelantikan atas dirinya, Brigjen Pol Anton Bachrul Alam mengatakan bahwa untuk menciptakan suasana sejuk dan damai di Jawa Timur, maka masyarakatnya harus taat beribadah, dan itu dimulai dalam tubuh kepolisian.
“Agar Jawa Timur sejuk, ibadah harus ditegakkan, bagi yang muslim, harus sholat berjamaah,” ujar Anton dalam pidatonya kepada anggota Mapolda Jatim beberapa waktu lalu.
Rupanya instruksi sholat berjamaah tersebut ditindak lanjuti secara serius oleh Anton, hal ini dibuktikan dengan ajakan sholat berjamaah melalui pengeras suara setiap kali waktu sholat di lingkungan Mapolda Jatim. Bunyi ajakan sholat tersebut kurang lebih sebagai berikut.
“Kepada setiap anggota Polda Jatim, sesuai atensi Kapolda, bagi yang beragama Islam, diharap sholat berjamaah di Masjid Nurul Huda (kompleks Polda Jatim) dan tinggalkan segala bentuk aktivitas, tertanda karo ops Mapolda Jatim”.
Ajakan tersebut ternyata sangat berpengaruh, Masjid Nurul Huda kompleks Mapolda Jatim yang biasanya sepi, dari pantauan beritajatim.com tadi siang sewaktu sholat Dzuhur, Selasa (24/02/2009), terlihat penuh hingga ke halaman depan masjid.



Tak hanya menginstruksikan sholat saja, Anton juga memerintahkan seluruh anggotanya, baik yang beragama Islam maupun beragama lain untuk meninggalkan aktivitas pekerjaannya sepuluh menit sebelum waktu sholat untuk berbondong-bondong ke Masjid. Sedangkan bagi yang beragama lain, diharapkan untuk berkumpul di suatu tempat dan melakukan doa atau ibadah menurut ajarannya.
Selain perintah sholat, Anton juga memerintahkan seluruh anak buahnya baik yang ada di Mapolda Jatim maupun jajaran untuk melakukan baca Al Quran sebanyak 30 juz (khatam) setiap harinya sehabis sholat subuh.
Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Puji Astuti, Puji membenarkan bahwa instruksi kapolda mengenai sholat dan baca Al Quran tersebut memang sedang giat dilakukan oleh anggota polisi di seluruh jajaran Polda Jatim.
“Ya, kita memang sedang giat menjalankan kegiatan keagamaan,” ujar Puji saat ditemui di Mapolda Jatim jalan A Yani Surabaya, Selasa (24/2/2009).
Instruksi Anton untuk segera meninggalkan aktivitas ketika memasuki waktu sholat tersebut tidak hanya kepada anak buahnya saja, Anton sendiri juga melakukan hal yang sama, ini bisa dibuktikan ketika acara serah terima jabatan sebagai kapolda beberapa waktu lalu, Anton bersama Kapolda lama Irjen Pol Herman S Sumawireja meninggalkan acara sejenak, ketika sudah tiba waktu sholat Ashar dan melaksanakan sholat berjamaah di Masjid Nurul Huda kompleks Mapolda Jatim.
Ijtima' Tongi 2009
from : http://aldjo.wordpress.com/2009/02/03/ijtima-tongi-2009/ (dng sesikit tambahan)
Doa penutup, akhir munajat, yang dipanjatkan oleh Maulana Zubairul Hasan selama 15 menit mengakhiri pelaksanaan tiga hari (30 Jan – 01 Februari 2009) Ijtima tahunan yang diselenggarakan di atas lahan seluas 77 hektar di tepi sungai Turag, di kawasan Tongi dekat ibukota Bangladesh, Dhaka.
Sebelumnya, Maulana Muhammad Saad Kandahlawi berkenan menyampaikan bayan penutup, akhir bayan. Di Markaz Nizamuddin India, hal seperti ini juga sering terjadi, Maulana Saad yang memberikan bayan, Maulana Zubair yang menutup dengan doa.
Tahun ini, ijtima dunia yang lebih dikenal dengan nama “Ijtima Bishwa” ini merupakan ijtima yang ke-46, pertama kali ijtima ini diselenggarakan pada tahun 1966.
Jumlah jamaah yang hadir pada tahun ini diperkirakan lebih dari 3 juta orang, beberapa media bahkan menyebutkan dihadiri lebih dari 5 juta orang. Pertemuan ini sering disebut sebagai pertemuan terbesar kaum muslimin sedunia setelah ibadah haji di Mekkah. Panjang satu shaf rakaat shalatnya saja bias lebih dari 1,5 km. Keramaian orang yang hadir pada ijtima ini dapat kita lihat dari gambar-gambar yang diambil oleh berbagai media di bawah ini.

Lebih dari 10.500 orang jamaah luar negeri dari 152 negara di dunia ini hadir dalam ijtima ini. Para syura dan penanggung jawab Tabligh dari berbagai negara, termasuk Indonesia, hadir dalam ijtima ini. Mereka bermuzakarah & bermusyawarah untuk terus memajukan usaha dakwah ini, termasuk di dalamnya juga membahas berbagai permasalahan yang muncul di masing-masing negara.
Dari dalam negeri sendiri, hampir semua tokoh-tokoh penting negara tersebut selalu menyempatkan diri untuk hadir dalam ijtima ini, termasuk di antaranya, Presiden Bangladesh, Iajuddin Ahmed, lalu perdana menteri, Sheikh Hasina dan tak mau kalah pula pemimpin oposisi, Khaleda Zia. Mereka semua hadir hanya sebagai peserta biasa sebagaimana para peserta lainnya.Walaupun mereka pejabat tinggi,mereka tidak diistimewakan,karena semuanya hamba Allah.
Untuk membantu mengantur kelancaran jalannya ijtima, pemerintah Bangladesh mengerahkan tenaga keamanan sekitar 11.000 personil, di samping menjaga keamanan dan kelancaran acara, mereka juga ikut khusyu’ mengikuti acara ini.

Sebagaimana ijtima-ijtima yang diselenggarakan di berbagai belahan dunia lainnya, setiap ijtima adalah bertujuan untuk mengeluarkan sebanyak-banyaknya jamaah yang siap dikirim ke seluruh penjuru alam.
Kita yang pada tahun ini tidak bisa hadir, mudah-mudahan diberi kesempatan untuk bisa hadir di lain waktu. Dan yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana kita bisa selalu menjadi bagian dari jamaah-jamaah yang terus bergerak, siang dan malam, infirodi (individu) maupun ijtimai (berjamaah), ketika kita maqami (di kampung kita) maupun intiqali (sedang keluar).
Mudah-mudahan kita juga mendapat bagian dari doa-doa orang-orang yang selalu bermujahadah di jalan Allah yang hadir dalam pertemuan ini. Insyaallah
Doa penutup, akhir munajat, yang dipanjatkan oleh Maulana Zubairul Hasan selama 15 menit mengakhiri pelaksanaan tiga hari (30 Jan – 01 Februari 2009) Ijtima tahunan yang diselenggarakan di atas lahan seluas 77 hektar di tepi sungai Turag, di kawasan Tongi dekat ibukota Bangladesh, Dhaka.
Sebelumnya, Maulana Muhammad Saad Kandahlawi berkenan menyampaikan bayan penutup, akhir bayan. Di Markaz Nizamuddin India, hal seperti ini juga sering terjadi, Maulana Saad yang memberikan bayan, Maulana Zubair yang menutup dengan doa.
Tahun ini, ijtima dunia yang lebih dikenal dengan nama “Ijtima Bishwa” ini merupakan ijtima yang ke-46, pertama kali ijtima ini diselenggarakan pada tahun 1966.
Jumlah jamaah yang hadir pada tahun ini diperkirakan lebih dari 3 juta orang, beberapa media bahkan menyebutkan dihadiri lebih dari 5 juta orang. Pertemuan ini sering disebut sebagai pertemuan terbesar kaum muslimin sedunia setelah ibadah haji di Mekkah. Panjang satu shaf rakaat shalatnya saja bias lebih dari 1,5 km. Keramaian orang yang hadir pada ijtima ini dapat kita lihat dari gambar-gambar yang diambil oleh berbagai media di bawah ini.

Lebih dari 10.500 orang jamaah luar negeri dari 152 negara di dunia ini hadir dalam ijtima ini. Para syura dan penanggung jawab Tabligh dari berbagai negara, termasuk Indonesia, hadir dalam ijtima ini. Mereka bermuzakarah & bermusyawarah untuk terus memajukan usaha dakwah ini, termasuk di dalamnya juga membahas berbagai permasalahan yang muncul di masing-masing negara.
Dari dalam negeri sendiri, hampir semua tokoh-tokoh penting negara tersebut selalu menyempatkan diri untuk hadir dalam ijtima ini, termasuk di antaranya, Presiden Bangladesh, Iajuddin Ahmed, lalu perdana menteri, Sheikh Hasina dan tak mau kalah pula pemimpin oposisi, Khaleda Zia. Mereka semua hadir hanya sebagai peserta biasa sebagaimana para peserta lainnya.Walaupun mereka pejabat tinggi,mereka tidak diistimewakan,karena semuanya hamba Allah.
Untuk membantu mengantur kelancaran jalannya ijtima, pemerintah Bangladesh mengerahkan tenaga keamanan sekitar 11.000 personil, di samping menjaga keamanan dan kelancaran acara, mereka juga ikut khusyu’ mengikuti acara ini.

Sebagaimana ijtima-ijtima yang diselenggarakan di berbagai belahan dunia lainnya, setiap ijtima adalah bertujuan untuk mengeluarkan sebanyak-banyaknya jamaah yang siap dikirim ke seluruh penjuru alam.
Kita yang pada tahun ini tidak bisa hadir, mudah-mudahan diberi kesempatan untuk bisa hadir di lain waktu. Dan yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana kita bisa selalu menjadi bagian dari jamaah-jamaah yang terus bergerak, siang dan malam, infirodi (individu) maupun ijtimai (berjamaah), ketika kita maqami (di kampung kita) maupun intiqali (sedang keluar).
Mudah-mudahan kita juga mendapat bagian dari doa-doa orang-orang yang selalu bermujahadah di jalan Allah yang hadir dalam pertemuan ini. Insyaallah
Syarat menjadi Imam
”Jika bertiga maka hendaklah mereka dijadikan Imam salah seorang dari mereka, dan yang lebih berhak diantara mereka untuk menjadi Imam adalah orang yang lebih fasih bacaannya.” (HR. Muslim)
Dan dalan hadits lain dari Abu Mas`ud Al-Anshari dijelaskan yang artinya : :Rasulullah saw bersabda : “Orang yang paling pandai membaca Al-Qur`an yang akan menjadi imam kaumnya. Bila kepandaian mereka dalam baca Al-Qur`an sama maka yang paling mengerti tentang sunnah. Bila pengertian mereka tentang sunnah sama maka yang paling dahulu hijrah. Bila waktu berhijrah bersamaan maka yang paling dahulu masuk islam.” Dan dalam riwayat lain : “Yang paling tua.” (HR.Al-Bukhari)
”Jika mereka sama bacaannya maka pilihlah yang lebih tua dan jika umurnya sama mereka pilihlah diantara mereka yang lebih tampan (ganteng) wajahnya.” (HR. Baihaqi)
Dan dalan hadits lain dari Abu Mas`ud Al-Anshari dijelaskan yang artinya : :Rasulullah saw bersabda : “Orang yang paling pandai membaca Al-Qur`an yang akan menjadi imam kaumnya. Bila kepandaian mereka dalam baca Al-Qur`an sama maka yang paling mengerti tentang sunnah. Bila pengertian mereka tentang sunnah sama maka yang paling dahulu hijrah. Bila waktu berhijrah bersamaan maka yang paling dahulu masuk islam.” Dan dalam riwayat lain : “Yang paling tua.” (HR.Al-Bukhari)
”Jika mereka sama bacaannya maka pilihlah yang lebih tua dan jika umurnya sama mereka pilihlah diantara mereka yang lebih tampan (ganteng) wajahnya.” (HR. Baihaqi)
Langganan:
Postingan (Atom)
Labels
- Bid'ah (2)
- Jama'ah Tabligh (8)
- Sholat (2)